wawancara

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
     Holla teman-teman blogger👋. Gimana nih kabar teman-teman bloger semua nya? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT ya..amin.
     Di kesempatan kali ini agak berbeda nih teman dari blog saya yang sebelumnya karna di kesempatan kali ini saya akan menjelaskan mengenai wawancara di mata kuliah pendidikan karakter. Tema wawancara saya berjudul persepsi tentang upaya membangun kerjasama untuk pengembangan pendidikan karakter islami peserta didik.Nahh disini saya mewawancarai seorang guru yang mengajar di SMAN3 Dumai bernama Ibu Sumiati.S.pd.Saya meminta pendapat beliau sebagai guru sekaligus sebagai wali murid atau orang tua.
     Dan disini saya akan mengambil kesimpulan Dari wawancara tersebut. Karna tema wawancara nya itu islami banget maka kegiatan hari-hari anak itu harus menyeimbangi karakter sehingga mereka sadar bahwa mereka itu seorang muslim/muslimah. Ketika di sekolah di pagar sekolah guru sudah menyambut murid kemudian disalami, dan kemudian langsung masuk kelas.setelah itu absen dan langsung salat Dhuha bareng. Dianjurkan murid-murid itu wudhu dari rumah. Setelah shalat Dhuha kemudian mereka Belajar seperti biasa dan pada waktu teng nya salat zuhur, anak-anak shalat zuhur Berjamaah dikoordinir dengan ketua kelas dan wali kelas. Setelah itu lanjut proses belajar mengajar lagi. Kemudian anak-anak juga memiliki buku yang di mana Buku itu isinya mereka itu malamnya ngapain Dan apakah mereka membaca Al-quran,surah apa,halaman berapa,dan salatnya juga direkap di buku itu. Mau itu shalat Sunnah ataupun salat wajib terutama. Dan di sekolah juga,jika anak-anak melakukan kesalahan misalnya tidak mengerjakan kan PR biasanya mereka itu di push up dan lari keliling lapangan. sekarang tidak perlu lagi seperti itu, jika anak itu tidak mengerjakan PR kita bisa menyuruh mereka untuk menghafal surah pendek terutama yang ada di Juz Amma. Mereka terpacu juga di samping itu mereka juga akan melakukan pekerjaannya (PR) mereka juga mendapatkan hafalan.
     Kemudian pada saat hari Jumat pagi ada kegiatan rohis, seperti ceramah, nasyid, mereka juga mengadakan lomba surah pendek, Asmaul Husna, pokoknya kegiatan yang membuat karakter mereka lebih baik kalau mereka itu muslim dan mereka merasa dekat banget dengan Islam. Kemudian kerja sama orang tua di rumah sangat mendukung sekali adanya kegiatan seperti itu. Kalau mereka si anak tadi tidak shalat dan tidak membaca Al-quran di rumah,orang tua juga tidak akan menandatangani buku pegangan anak. Jika mereka berbohong,Wali kelas atau guru agama mengecek tanda tangan tersebut benar atau tidak bahwa itu tanda tangan orang tua mereka. Guru wali kelas dan orang tua harus saling bekerja sama.
     Sekian kesimpulan Dari wawancara saya jangan lupa update terus di blog saya selanjutnya...baybayy👋👋




~Radicha Dwi Yanti~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ontologi Filsafat

Strategi Pemberdayaan Keluarga Bagi Pendidikan Karakter Anak